Jumat, 18 Juli 2008

Ku awali semua dari awal

Awal tahun yang berhembus di PPMI Assalaam akan ku lalui dengan penuh senang gembira. Tidak hanya bergembira dengan teman - teman di kamar ku yang nyaman tetapi dengan sang kholiq yang memberiku banyak pengetahuan tentang kehidupan. Sebulan sudah kulalui di rumahku yang penuh dengan dosa akan sikapku setiap hari. Terbayarkan dengan hilangnya berbagai pengetahuan dalam barangku yang berharga. Sehingga, aku harus melalui kehidupan ku di Assalaam dengan penuh susah payah. Aku harus membangun semuanya dari awal. Entah karya tulisku yang belum kelar, ataupun berbagai karya imijinasi ku yang belum tentu bisa membuat dunia terkesima. Belum lagi tujuanku yang akan membuat orang tuaku teharu akan prestasi yang ingin kuhadiahkan untuk mereka.
Entah kapan semua ini kana selesai,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,mungkin hanya allah dan aku yang tahu kapan perjalanaku berakhir.

Minggu, 13 Juli 2008

Apa guna partai?

Sudah 60 tahun indonesia merdeka. Sudah 60 tahun indonesia menjadikan demokrasi pancasila menjadi panutan untuk kemakmuran bangsa Indonesia. Dan sudah 60 tahun pula Indonesia memiliki partai yang jumlahnya puluhan. Tetapi apa arti sebuah partai jika hanya untuk berfoya - foya. Sesuatu yang perlu dipertanyakan apa makna partai jika sebuah partai yang berkampanye menggunakan uang dari pemerintah hanya untuk menunjukan keunggulan sebuah partai. Apa ada partai yang menguak semua kekurangan - kekurangan pada partainya. Lalu, mayoritas sebuah partai hanya berbekal janji belaka yang 1% terbukti di indonesia. Banyak partai yang berkata "Pilihlah kami, pasti kami akan menghilangkan semua kemiskinan di Indonesia". Tapi itu hanya bualan semata. Tidak ada partai yang dapat dipercaya kecuali partai Allah SWT. Partai di Indonesia hanya sekumpulan partai Setan yang bertugas untuk mengubar janji, menghabiskan uang, dan menyiksa rakyat. Hanya sedikit sekali partai yang memenuhi janji - janji mereka kepada rakyat dan menjadikan partai mereka menjadi khalifah di muka bumi

Sabtu, 05 Juli 2008

Morat - Maritnya Parlemen Indonesia

  Sejak zaman orde lama hingga zaman yang kita kenal dengan zaman reformasi sudah sering sekali atau puluhan kali apa yang namanya parlemen bertindak sesuka hati, ataupun melakukan yang tidak semestinya. Diawali ketika masa terbentuknya KNIP (Sebelum DPR dan MPR). KNIP yang digunakan sebagai pembantu presiden menjadi sebuah badan yang selalu mengomandani presiden. Di mana kala itu presiden menjadi sebuah tempat penghasil keputusan sehingga setiap keputusan presiden selalu menguntungkan pihak KNIP yang dikomandani oleh sutan sahrir. Sehingga munculah keputusan presiden yang kala itu mengubah model kepemimpinan indonesia dari presidensial menjadi parlementer. Hal ini jauh sekali dari apa yang diharapkan para pendahulunya. Saat itu yang menjadi kepala pemerintahan adalah parlemen yang itu merupakan awal dari penyimpangan pancasila.
  Sekarang di zaman yang sudah banyak orang kaya dan banyak pula orang miskinnya parlemen indonesia tidak pernah berniat untuk mengubah indonesia. Dengan mencoba untuk mempengaruhi pemerintah  untuk masalah kenaikan BBM dengan sebuah angket yang intinya menolak atau setuju dengan kenaikan harga BBM. Semestinya bukan itu yang dilakukan oleh mereka melainkan melakukan pemotongan gaji dari MPR hingga DPR daerah sekitar 1 - 5% karena dapat dipastikan bahwa yang namanya gaji orang - orang parlemen diatas 2 juta. Dan apabila gaji itu dipotong hingga 5% maka dapat diyakini dapat membantu sebagian kecil orang - orang yang menderita akibat kenaikan BBM.